Oleh: Amanda Katili Niode, Ph.D.
Direktur, Climate Reality Indonesia
Watyutink.com - Good Food For All – Makanan Yang Baik Untuk Semua, adalah kampanye publik dalam rangka United Nations Food Systems Summit – KTT Sistem Pangan yang akan diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres pada September tahun ini.
Dalam 3 tahun terakhir, sebanyak 820 juta orang berada dalam kondisi lapar. Sementara itu sebanyak 35 persen dari semua pangan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, susut atau terbuang percuma. Sistem pangan saat ini juga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menyebabkan sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca penyebab krisis iklim.
Guterres menandaskan, pangan adalah benang merah yang menghubungkan semua 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), untuk memberantas kemiskinan, ketimpangan sosial dan perubahan iklim dengan prinsip utama no one left behind, tidak ada satu orang pun yang tertinggal.
Menurut PBB ada 8 pilar yang menggambarkan makanan yang baik. Pertama, makanan yang baik dimulai dari petani, mereka yang bekerja di garda depan sistem pangan dan krisis iklim yang seringkali mengalami kesulitan hidup.
Kedua, makanan yang baik adalah makanan bergizi, yang memungkinkan manusia untuk sejahtera dan mencapai potensi sepenuhnya. Ketiga, makanan yang baik menyelamatkan kehidupan, dan sebagai dasar dari hidup sehat.
Keempat, makanan yang baik rentan terhadap gangguan, seperti krisis iklim dan konflik kekerasan. Kelima, makanan yang baik tidak selalu menjadi pilihan, karena tidak tersedia, atau terjangkau oleh semua orang.
Keenam, makanan yang baik meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Ketujuh, makanan yang baik memungkinkan kemajuan, dan mendorong kemampuan kita untuk memecahkan masalah tersulit.
Kedelapan, makanan yang baik adalah tentang cinta bagi teman, keluarga, dan penduduk dunia lainnya, serta Planet Bumi.
Kampanye Good Food For All bertujuan untuk mendorong pemikiran dan tindakan seputar pangan sebagai solusi untuk mendorong kemakmuran bagi manusia dan lingkungannya. Kampanye ini tidak preskriptif, melainkan memberi pertanyaan bagi siapapun di berbagai lokasi: "Apa artinya makanan yang baik bagi saya?"