Melalui upacara pernikahan ini, Habib seperti ingin menghapus budaya tabu bagi perempuan yang berbicara di depan publik. Dengan kata lain, Habib ingin merubah mindset bahwa suara perempuan tidak layak ditampilkan di depan publik. Demikian juga posisi perempuan yang tidak sekadar pengantar atau pendamping dalam suatu upacara. Perempuan juga dapat berperan menjadi wakil bagi keluarga yang memiliki otoritas untuk menyampaikan pesan dan menyerahkan sesatu pada pihak lain.
Ijab kabul yang dilakukan dalam bahasa Indonesia memiliki makna penting dalam transformasi budaya masyarakat Arab, arena dilakukan oleh seorang Habib. Melalui cara ini, secara tersirat, Habib ingin menyampaikan bahwa sah tidaknya pernikahan bukan tergantung pada bahasa, tetapi pada terpenuhinya syarat dan rukun. Bahasa apapun yang digunakan dalam ijab kabul akan sah selagi syarat rukun dalam pernikahan terpenuhi.
Makna penting dari ijab kabul bahasa Indonesia adalah semua bahasa memiliki posisi yang sama. Tak ada bahasa yang lebih tinggi dan lebih rendah. Bahasa Arab bukan lebih tinggi dari bahasa Indonesia, semikian sebaliknya. Keduanya memiliki posisi yang sama di hadapan Allah, oleh karenanya seseorang tidak perlu merasa rendah diri hanya karena tidak dapat mengucapkan ijab qabul dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Atau sebaliknya merasa hebat dan islami hanya karena ijab qabulnya menggunakan bahasa Arab. Dengan cara ini Habib ingin menunjukkan bahwa budaya Arab dan budaya Indonesia memiliki posisi yang sama.
Penulis melihat revolusi budaya yang dilakukan oleh Habib ini sangat strategis, karena beliau memiliki pengaruh besar pada jamaah. Apa yang dilakukan Habib akan menjadi acuan dan role model bagi jamaahnya dan masyarakat secara lebih luas. Yang paling menarik revolusi dilakukan bukan dengan kata-kata atau pidato yang provokatif, tetapi dengan laku hidup yang nyata. Dengan kata lain Habib melakukan revolusi kebudayaan dengan keteladanan, bukan pernyataan. Sehingga tidak memancing kontroversi yang riuh dan gaduh, tetapi justru menarik simpati dan peduli.
Di tengah suasana yang sudah surplus kata-kata dan minus keteladanan, apa yang dilakukan oleh Habib ini menjadi sesuatu yang sangat diperlukan dan penting diikuti.