Termahal dalam Sejarah, Ternyata Ini Penyebab Harga Telur Melonjak Tinggi

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:25 WIB
(Ilustrasi) Harga telur ayam terpantau terus melambung di pasaran dalam beberapa waktu terakhir hingga mencapai Rp30 ribuan per kilo. (pixabay.com)
(Ilustrasi) Harga telur ayam terpantau terus melambung di pasaran dalam beberapa waktu terakhir hingga mencapai Rp30 ribuan per kilo. (pixabay.com)

Watyutink.com - Harga telur melonjak di pasaran, bahkan melebihi Rp30.000 per kilogram (Kg). Bahkan, di Merauke tembus Rp54.000 per kg. Harga fantastis tersebut merupakan yang tertinggi selama lima tahun belakangan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas pun buka suara soal penyebab komoditas itu tiba-tiba melonjak.

"Pemberian bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial menjadi penyebab harga telur naik. Kemensos kebetulan merapel programnya tiga bulan sekaligus. Bantuan telurnya banyak, jadi (harganya) naik," kata Mendag." jelas Mendag dikutip Kamis (25/8/2022).

Menurutnya, pencairan bansos tersebut menyebabkan uang cukup banyak dan meningkatkan permintaan di pasar, khususnya di pasar. Hal ini pun menurut dia membuat demand akan telur tinggi sehingga berpengaruh pada kenaikan harga.

"Nah di daerah itu uangnya dibelanjakan dalam bentuk bantuan sembako hanya waktu lima hari salah satu isinya telur, nah ini rapel uangnya 3 bulan gak banyak. Jadi ada permintaan lima hari mendadak pasar kurang supply-nya, ya biasa supply kalau kurang dikit kaget harga naik," terang Zulhas.

Meski begitu, ia mengaku tak menyalahkan Mensos Tri Rismaharini atas permasalahan ekonomi tersebut.

Selain itu, Mendag Zulhas juga mengaku bahwa harga telur sudah tinggi ketika dia baru saja menjabat sebagai Mendag. Kemudian, kata dia, harga tersebut berangsur turun menjadi Rp26.000 per kg.

Kendati demikian, Zulhas menjamin bahwa dalam waktu sekitar dua minggu ini, harga telur akan normal kembali. Saat ini diakui memang komoditas itu harganya sudah tembus Rp31.000 lebih per kilogram (kg).

"Mudah-mudahan paling lambat dalam dua minggu sudah normal. Walaupun nanti kita akan tambah ayam petelur," jelasnya.

Walaupun, kata dia, sebenarnya kenaikan harga telur tersebut memberikan keuntungan bagi peternal. Namun, di sisi lain harga tersebut terlalu mahal bagi konsumen.

Senada dengan itu,  Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan, penyebab lainnya harga telur naik adalah karena adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kebijakan pelonggaran PPKM menyebabkan harga telur naik karena adanya peningkatan permintaan dengan sangat signifikan, yaitu sebesar 60 persen," kata dia.

Kenaikan tersebut untuk memenuhi kebutuhan rumah tanggga, hotel, restoran, dan kafe.

Akibatnya, kata Syailendra, tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat. "Selain untuk keperluan mendukung program bansos atau penyaluran telur kepada masyarakat," tutupnya.

 

Editor: Ahmad Kanedi

Tags

Terkini

OJK Minta Pelaku Jasa Keuangan Lindungi Konsumen

Selasa, 14 Maret 2023 | 21:11 WIB

DPR Minta RPP DBH Kelapa Sawit Segera Diwujudkan

Kamis, 9 Februari 2023 | 07:02 WIB

Kelapa Sawit Masa Depan Perekonomian Indonesia

Kamis, 9 Februari 2023 | 06:55 WIB

Kelapa Sawit Masa Depan Perekonomian Indonesia

Kamis, 9 Februari 2023 | 06:55 WIB

Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed 4,6 Kali

Kamis, 2 Februari 2023 | 20:59 WIB

CIMB Niaga Finance Terbitkan Sukuk Rp1 Triliun

Selasa, 10 Januari 2023 | 11:06 WIB

Indonesia Diminta Berhati-hati Kelola Makro Ekonomi

Kamis, 22 Desember 2022 | 14:49 WIB

BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat November 2022

Senin, 19 Desember 2022 | 15:07 WIB

Terpopuler

X