Watyutink.com - Berbagai pengamat menilai posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin mengkhawatirkan. Pada Rabu 30 November 2022, rupiah bernilai Rp15.746 per dolar AS. Prediksi pun muncul tak lama lagi nilai tukar rupiah akan menembus angka Rp16.000 per dolar AS.
Namun pelemahan nilai tukar rupiah tidak membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pusing. Luhut berdalih pelemahan nilai tukar rupiah lebih dipengaruhi oleh tekanan akibat naiknya suku bunga acuan bank sentral AS atau The Federal Reserve.
Saat berbicara di acara Wealth Wisdom di Pacific Place, Jakarta, Selasa 29 November 2022, Luhut menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah tidak menunjukkan kondisi perekonomian nasional. Pasalnya kondisi tersebut memang bukan disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia yang buruk.
Luhut menambahkan jika nantinya rupiah benar-benar menentuh angka Rp16.000 per dolar, pemerintah akan melakukan intervensi secara perlahan. Menurutnya semua bisa dikelola atau managable.
"Kalau nanti ada yang sampaikan The Fed kalau masih tekan, which is kayaknya enggak lagi, dia sampai Rp16 ribu, oke, kita akan adjust lagi pelan-pelan ke bawah, jadi semua managable. Semua by design, bukan karena ekonomi kita tidak bagus, tidak,"ujarnya.
Mantan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) ini menambahkan saat rupiah berada pada angka Rp15.000 per dolar, pertumbuhan ekonomi bisa bergerak di level 5,72 persen hingga kuartal III. Inflasi pada Oktober 2022 juga bisa ditekan hingga 5,71 persen. Artinya menurut Luhut ekonomi Indonesia masih berjalan dengan baik.
"Orang sudah meramal rupiah begini, rupiah oke Rp 15.000, fine enggak ada masalah itu karena bagaimana pun pressure itu kenaikan suku bunga The Fed manapun negara dunia terpengaruh," ujarnya.
Di sektor investasi, Luhut juga menilai tidak ada masalah. Banyak investor yabg ingin menanamkan modal di Indonesia. Luhut menuturkan dirinya baru saja bertemu dengan beberapa orang dari Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Dari pertemuan tersebut diperoleh komitmen perusahan produsen baterai lithium asal China itu tertarik untuk berinvestasi sebesar 34 miliar dolar AS hingga 2027.
"Terus terang aja saya makan sama pengusaha-pengusaha Tiongkok ini saya bilang ngapai kamu taruh duit kamu di Singapur taruh aja disini, rollover di Indonesia, kan bagus. Jawabannya dia bilang kami akan lakukan itu. dan itu akan memperkuat tadi perbankan kita dan ekonomi kita," ujar Luhut.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini menyatakan pihak CATL bersedia menanamkan modal di Indonesia. Pihak CATL menurut Luhut berharap keputusan tersebut bisa membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat. Terutama dalam pengembangan kendaraan listrik.
"Jawabannya dia bilang kami akan lakukan itu dan itu akan memperkuat tadi perbankan kita dan ekonomi kita karena kalau dia taruh dolar di sini, dia punya ekspor itu dia simpan di sini, diputar di sini, tunggu di sini, itu akan membuat ekonomi kita lebih kuat," ucap Luhut.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu 30 November 2022 rupiah dijua seharga Rp15.746 per dolar AS. Nilai tersebut turun 0,13 persen dibanding hari sebelumnya, yakni Rp15.700 per dolar AS.
Nilai tersebut juga menjadi yang terlemah selama 8 bulan terakhir. Jika kondisi ini berlanjut bukan tidak mungkin rupiah bakal tembus Rp16.000 per dolar AS.
Analis menilai kemungkinan tersebut berpeluang terjadi. Pasalnya, permintaan terhadap dolar AS terus meningkat seiring dengan kegiatan impor di akhir tahun. Selain itu pada akhir tahun biasanya banyak masyarakat yang berlibur ke luar negeri. Hal ini bakal membuat permintaan akan dolar AS meningkat.