Investor Wait and See di Tahun Politik, Bahlil: Investasi Baru Terjadi Bila Ada Trust

- Kamis, 15 Desember 2022 | 07:42 WIB
Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil Lahadalia (twitter @bahlillahadalia)
Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil Lahadalia (twitter @bahlillahadalia)

Watyutink.com -  Memasuki tahun politik, pengusaha bersikap menunda investasi sambil melihat situasi (wait and see) sebelum memutuskan untuk menanamkan dananya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, sikap wait and see investor selalu terjadi pada tahun politik.

Namun yang paling utama, menurut Bahlil, adalah menjaga kepercayaan para investor dengan menjaga stabilitas di dalam negeri, terutama pada tahun politik.

"wait and see selalu terjadi di tahun politik. Sebagai mantan pengusaha, kita akan lakukan diversifikasi, investasi baru terjadi apabila ada trust (kepercayaan). Rata-rata dalam sistem politik kita, pemimpin baru atau yang sudah di ujung itu selalu wait and see akan terjadi di dunia usaha, kembali lagi persoalan trust," ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (15/12/2022).

Dia memperkirakan kondisi ekonomi global pada 2023 penuh tantangan. Nyaris semua lembaga internasional mengungkapkan hal tersebut dan meramalkan bahwa ekonomi global tidak dalam kondisi baik. Ditambah lagi dengan belum berakhirnya perang antara Rusia-Ukraina.

"Bahkan 16 negara yang jadi pasien IMF, belum ada yang keluar dari ICU. Yang antre ada 28 negara lagi. Perang Ukraina-Rusia kita belum tahu kapan akan selesainya. Indonesia juga kena di persoalan minyak. Kalau ditanya apa benar ketidakpastian global, 1.000 persen benar," katanya.

Mengenai kondisi di dalam negeri, tahun 2023 akan menjadi pertarungan kepemimpinan. Hanya orang yang mempunyai pengalaman dan intuisi yang akan bisa memimpin negara dalam kondisi saat ini yang tidak mudah, meskipun indikator perekonomian Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan.

Dia memperkirakan tantangan investasi pada tahun depan akan lebih berat. Sekalipun ekonomi Indonesia diperkirakan baik-baik saja, defisit anggaran yang kembali ditekan di bawah angka 3 persen akan mempersulit pencapaian investasi.

"Kalau investasi ke depan tidak ada kepastian, stabilitas, saya harus jujur katakan saya tidak bisa jamin bisa sebaik 2022. Jujur ini," ujarnya.

Dia menyebutkan mengenai pentingnya stabilitas sebagai kunci untuk mendukung pertumbuhan investasi pada tahun 2023. "Menurut saya yang bisa selamatkan ekonomi kita di 2023 itu adalah stabilitas. Dan menurut saya ini kerjaan kita semua," katanya.

Editor: Sarwani

Tags

Terkini

OJK Minta Pelaku Jasa Keuangan Lindungi Konsumen

Selasa, 14 Maret 2023 | 21:11 WIB

DPR Minta RPP DBH Kelapa Sawit Segera Diwujudkan

Kamis, 9 Februari 2023 | 07:02 WIB

Kelapa Sawit Masa Depan Perekonomian Indonesia

Kamis, 9 Februari 2023 | 06:55 WIB

Kelapa Sawit Masa Depan Perekonomian Indonesia

Kamis, 9 Februari 2023 | 06:55 WIB

Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed 4,6 Kali

Kamis, 2 Februari 2023 | 20:59 WIB

CIMB Niaga Finance Terbitkan Sukuk Rp1 Triliun

Selasa, 10 Januari 2023 | 11:06 WIB

Indonesia Diminta Berhati-hati Kelola Makro Ekonomi

Kamis, 22 Desember 2022 | 14:49 WIB

BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat November 2022

Senin, 19 Desember 2022 | 15:07 WIB
X