Watyutink.com - Salah satu makanan yang paling digemari masayarakat adalah gorengan. Kudapan yang satu ini selalu tampil di berbagai acara, baik acara resmi maupun sekadar kongkow-kongkow.
Rasanya yang gurih menyebabkan gorengan kerap dijadikan santapan atau camilan sehari-hari. Ditambah dengan sensasi saat menggigit gorengam yang garing, dipastikan bakal membuat setiap orang tergoda menikmatinya.
Ternyata bagi sebagian orang, gorengan adalah makanan yang 'mengerikan.' Pasalnya, gorengan dianggap makanan yang tidak sehat dan memicu beberapa penyakit seperti jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Padahal sejatinya tidak selamanya gorengan membahayakan bagi kesehatan. Melakukan beberapa tips berikut diyakini bakal mengubah gorengan menjadi makanan sehat.
Tahukah Anda bagaimana caranya agar gorengan jadi sehat?
Gorengan sejatinya adalah makanan yang sangat enak untuk dinikmati. Namun kesalahan dalam mengolah atau memasak membuatnya menjadi makanan berbahaya. Kesalahan awal dalam memasak gorengan adalah menggunakan minyak goreng dengan kualitas yang tidak baik.
Seringkali minyak goreng yang digunakan bukan minyak baru melainkan sudah pernah dipakai bahkan berulang kali. Hal ini mengakibatkan residu minyak masuk ke dalam tubuh dan memicu pembentukan radikal bebas, penyebab beberapa penyakit kronis.
Gorengan seringkali dibuat menggunakan tepung dengan berbagai bumbu. Meski menghasilkan rasa guruh, penggunaan tepung justru membuat gorengan menjadi tidak sehat. Pasalnya tepung di digoreng akan menyerap banyak minyak. Selain itu tepung yang terlalu banyak akan berubah menjadi lemak dalam tubuh. Paduan antara minyak dan lemak tentu sangat tidak baik bagi tubuh.
Ada dua macam lemak yang masuk dalam tubuh, yakni lemak trans yang terdapat dalam daging dan prosuk susu. Selain itu ada pula lemak trans buatan, yakni lemak jenuh yang muncul saat makanan digoreng pada suhu tinggi. Proses penggorengan akan mengubah struktur kimia lemak menjadi bahan yang sulit dicerna. Hal inilah yang bisa memicu risiko penyakit kronis, seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
Namun bukan berarti kita tidak boleh sama sekali makan gorengan. Dengan beberapa tips dan cara pengolahan yang benar, gorengan tetap bisa dinikmati. Bahkan gorengan akan menjadi makanan sehat. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun. Minyak yang juga dikenal sebagai olive oil ini diakui sebagai bahan terbaik untuk menggoreng makanan. Minyak zaitun diyakini akan menjaga kualitas dan nutrisi yang terkandung dalam makanan.
Jika tidak ada minyak zaitun, tidak mengapa menggunakan minyak goreng. Namun hindari menggunakan minyak goreng secara berulang-ulang. Selain membahayakan, minyak yang telah digunakan berulang-ulang dapat merusak cita rasa. Gunakan minyak goreng saat masih dalam kondisi jernih dan buang saat sudah terlihat menghitam.
Gorengan juga bisa menjadi makanan sehat jika dibuat dengan adonan yang tepat. Sebaiknya jangan gunakan tepung sebagai bahan membuat adonan. Pasalnya tepung memiliki kandungan gluten yang menyerap banyak minyak. Sebagai gantinya gunakan tepung beras atau tepung jagung untuk membuat adonan.
Agar lebih sehat, tambahkan baking soda dalam adonan. Pasalnya baking soda akan melepaskan gelembung gas saat makanan digoreng. Selain itu baking soda dapat mengurangi penyerapan minyak dan membuat gorengan lebih renyah. Jika tidak ada bakin soda bisa juga menggunakan air atau minuman berkarbonasi.
Tips selanjutnya adalah menjaga suhu minyak sekitar 150 hingga 200 derajat selsius. Suhu yang kurang panas membuat waktu memasak menjadi lebih lama. Akibatnya membuat minyak yang terserap semakin banyak. Sebaliknya jika terlalu panas, gorengan akan cepat gosong. Jangan lupa selalu meniriskan gorengan sebelum dikonsumsi. Hal ini agar gorengan yang dimakan tidak terlalu banyak mengandung minyak. Bisa juga menggunakan tisu untuk menyerap minyak berlebih.