Watyutink.com - Diakui atau tidak mi instan adalah salah satu makanan paling disukai di Indonesia. Dulunya mi instan hanya dianggap makanan 'pengganjal perut' atau selingan saja. Namun belakangan mi instan berubah seolah menjadi makanan pokok. Beberapa orang bahkan menjadikan mi instan sebagai menu makan utama.
Padahal beberapa pihak mengatakan mi instan bukanlah makanan sehat. Hal itu lantaran zat-zat yang terkandung dalam mi instan. Beberapa orang bahkan menganggap mi instan sebagai makanan berbahaya yang harus dihindari.
Tahukah Anda, benarkah mi instan berbahaya bagi kesehatan?
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menyebutkan mengonsumsi mi instan bisa meningkat risiko terserang sindrom metabolik. Konsumsi mi instan dua kali sepekan meningkatkan risiko hingga 68 persen.
Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin timbul akibat mi instan antara lain obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah yang tinggi, peningkatan trigliserida, dan penurunan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).
Penelitian juga menemukan bukti adanya zat aditif atau bahan makanan tambahan yang berpotensi menganggu kesehatan. Salah satunya adalah monosodium glutamat (MSG) yang memberikan rasa gurih pada mi instan. Zat aditif diketahui bisa menyebabkan disfungsi dan kerusakan otak.
Jika terjadi pada anak-anak bisa menyebabkan kemampuan otak menerima pelajaran menurun. Sedangkan jika menimpa orang dewasa akan memicu penyakit Alzheimer, Parkinson dan masih beberapa penyakit lainnya.
Selain kandungan kalorinya lebih tinggi, mi instan juga memiliki kandungan sodium atau garam yang tinggi. Kelebihan kandungan sodium menyebabkan beberapa penyakit, seperti ginjal, tekanan darah tinggi, stroke, dan gangguan jantung.
Namun pendapat berbeda dikemukakan Guru Besar Ilmu Gizi Institur Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS. Menurutnya mi instan bukanlah makanan berbahaya. Terutama yang sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hardinsyah menyebut label dari BPOM memastikan produk makanan, termasuk mi instan aman dikonsumsi.
Hardinsyah pun menampik anggapan bahan pengawet yang terdapat dalam mi instan tidaka aman dikonsumsi. Menurutnya selama dikemas dengan baik sesuai aturan BPOM dan tidak melewati masa kadaluarsa, mi instan aman dimakan.
Anggapan kalau mi sulit dicerna usus menurutnya juga tidak tepat. Jika anggapan itu benar, orang yang makan mi instan akan lemas. Namun kenyataannya orang yang makan mi instan justru merasa segar dan berstamina. Hal ini menandakan mi instan bisa dicerna dengan baik di usus.
Hardinsyah menambahkan yang membuat tidak sehat adalah cara penyajiannya. Selain itu banyak yang beranggapan makan mi instan saja sudah cukup bagi tubuh. Hardinsyah menrgaskan menjadikan mi instan sebagai satu-satunya sumber makanan adalah kesalahan.
Itulah sebabnya sebaiknya imbangi makan mi instan dengan konsumsi makanan sehat. Sehingga asupan gizi seperti karbohidrat dan protein bisa tercukupi. Selain itu jangan makan mie instan setiap hari. Variasikan dengan menu lain, terutama sayur dan buah