Penerapan program tol laut seyogyanya di barengi dengan pembangunan sentra industri di wilayah tujuan dan diharapkan dapat mengatasi ketimpangan harga wilayah timur dan barat.
Ketimpangan harga selalu menjadi momok wilayah barat dan timur. Biaya Logistik akan sulit turun apabila tidak ada muatan balik yang bisa di angkut ke wilayah barat. Oleh karenanya program tol laut harus didukung kebijakan ekonomi terpadu yang konsisten untuk diterapkan agar pengembangan pembangunan di wilayah timur dapat berkembang.
Selayaknya pemerintah perlu mempertimbangkan untuk segera menerapkan insentif agar investasi di wilayah timur menjadi menarik bagi investor.
Infrastruktur listrik dan air bersih untuk cold storage perikanan selain reefer container, pelabuhan dan air strip (bandara) untuk marine tourism, salah satu contohnya.
Pembangunan potensi ekonomi wilayah timur harus ada peningkatan, karena dari dulu Indonesia timur ketinggalan dengan Indonesia barat dan tengah.
Kelemahan lain dari penyiapan program tol laut adalah pembangunan pelabuhan tidak di barengi dengan infrastruktur penunjang dari dan menuju pelabuhan. Program tol laut harus terpadu dengan infrastruktur dari dan menuju pelabuhan termasuk industri dan warehousing agar distribusi barang lancar.
Kawasan ekonomi terpadu wajib disediakan untuk mendukung program tol laut. (pso)

TOPIK TERPOPULER
Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang dari Kurikulum Perguruan Tinggi
0 OPINI | 17 April 2021
Hasil Survei LPMM, Iriana Jokowi Kandidat Kuat Calon Presiden 2024
0 OPINI | 16 April 2021
PILIHAN REDAKSI
Habis Tekad, Terbitlah Nekat, Sebuah Renungan!
14 April 2021
Pendekatan Kebudayaan dalam Menangani Terorisme
07 April 2021
Planet Digital bagi Solusi Lingkungan
03 April 2021
PENALAR TERPRODUKTIF
Abdillah Ahsan, Dr., S.E, M.S.E.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas indonesia, Peneliti Lembaga Demografi FEB UI