Kesaktian Wayang Purwa

- Rabu, 24 November 2021 | 19:15 WIB
Wayang Purwa/ Net
Wayang Purwa/ Net

Satu di antara sekian banyak kesaktian bangsa Indonesia adalah kemampuan menyerap, mencerna dan mengembangkan kebudayaan bangsa asing secara sedemikian menakjubkan sehingga membanggakan warga Indonesia yang bangga atas kebudayaan Indonesia. 

Wayang Purwa

Satu di antara sekian banyak contoh nyata adalah Wayang Purwa. Wayang Purwa menyerap Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari kebudayaan India kemudian mencerna demi mengembangkan menjadi karsa dan karya kebudayaan khas Nusantara yang tidak hadir di kebudayaan India. Misalnya kisah Arjuna Wiwaha, Arjuna Sasrabahu, Sumantri-Sukrasana, Silsilah Para Dewa, Dewa Ruci, Banjaran Gatotkaca murni kreatifitas mahakarsa dan mahakarya Wayang Purwa yang tidak hadir di Mahabharata dan Ramayana.

Para tokoh Punakawan seperti Semar, Petruk, Gareng, Bagong yang mengasuh Pandawa serta Togog dan Bilung yang mengasuh Kurawa sama sekali tidak ada di kebudayaan India. Apalagi Cangik dan Limbuk yang mewakili kaum perempuan sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat India yang tidak mengenal kebudayaan Indonesia.

Wayang Bali dan Wayang Sunda juga memiliki para tokoh punakawan masing-masing tak kalah bijak ketimbang para tokoh punakawan Jawa Tengah dan Timur. 

Wisanggeni

Gatotkaca versi Wayang Purwa memiliki riwayat tersendiri sejak lahir sampai gugur di padang Kurusetra sehingga melahirkan legenda Banjaran Gatotkaca yang membawa wayang orang tampil di panggung Sydney Opera House dan UNESCO Paris.

Juga hanya di Indonesia sempat ada pergelaran wayang orang berlakon Sata Kurawa dengan menampilkan Kurawa sejumlah benar-benar harafiah seratus pemeran yang kesemuanya terdiri dari 100 anggota TNI.

Drupadi poligamis di India sebagai istri lima Pandawa sementara monogamis di Indonesia sebagai istri Yudistira saja. Srikandi hermafrodit di India namun murni perempuan di Indonesia.

Baik di Mahabharata maupun di Wayang Purwa, Arjuna playboy sekaligus poligamis.

Di Mahabharata dan Ramayana sama sekali tidak ada tokoh superhero paripurna seperti Wisanggeni.

Pada hakikatnya Wisanggeni merupakan sosok manifestasi sekaligus personifikasi kesaktian kebudayaan Indonesia yaitu kesaktian menyerap kesaktian orang lain kemudian mencerna demi mengembangkan serapan kesaktian orang lain menjadi kesaktian diri sendiri nan tiada tanding di jagad raya.

MERDEKA!

Editor: Admin

Terkini

Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?

Minggu, 21 Mei 2023 | 13:15 WIB

7 Mei, Lahir Seorang Calon Presiden RI Ke-8

Minggu, 7 Mei 2023 | 19:10 WIB

Presiden Seharusnya Tidak Menjadi King Maker

Sabtu, 6 Mei 2023 | 08:00 WIB

Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo

Senin, 1 Mei 2023 | 13:30 WIB

Puan Makin Terancam?

Minggu, 30 April 2023 | 19:00 WIB

Takbiran

Kamis, 20 April 2023 | 21:15 WIB

Silaturahmi Ketum Partai Bersama Jokowi

Senin, 3 April 2023 | 14:45 WIB

Prabowo, Capres atau King Maker?

Kamis, 9 Maret 2023 | 08:30 WIB

Ekonomi Global Membaik, PERPPU Cipta Kerja Wajib Batal

Selasa, 31 Januari 2023 | 13:30 WIB

Setelah Koalisi Perubahan Terbentuk, What Next?

Selasa, 31 Januari 2023 | 12:30 WIB

Koalisi Perubahan, Koalisi Tak Tergoyahkan

Senin, 30 Januari 2023 | 12:00 WIB

Gelembung Utang dan Retorika Mampu Bayar: Menyesatkan?

Minggu, 29 Januari 2023 | 13:00 WIB

Koalisi Istana Pasti Akan Pecah

Sabtu, 21 Januari 2023 | 16:30 WIB

Erros Djarot: Lawan Mafia Tanah.!

Sabtu, 21 Januari 2023 | 15:00 WIB

Prihatin, Kompetensi BI Seperti Amatir

Sabtu, 21 Januari 2023 | 12:00 WIB

Pesta di Atas Adu Domba

Sabtu, 21 Januari 2023 | 10:15 WIB

Terpopuler

X