Pendidikan merupakan senjata paling ampuh untuk mengubah dunia, begitu kata Nelson Mandela. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 ayat (1) UUD NRI 1945 “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” hal tersebut membawa implikasi bahwasannya siapa saja dapat menikmati pendidikan bahkan sampai jenjang perguruan tinggi.
Pendidikan bukanlah suatu tolak ukur kesuksesan seseorang tetapi dengan pendidikan setidaknya dapat memberikan bekal bagi seseorang untuk dapat menggali ilmu dan potensi sesuai dengan kemampuannya serta dapat menunjang pola pikir yang lebih ekspresif.
Terdapat beberapa aspek dalam menunjang pendidikan anak, salah staunya yaitu komitmen orang tua. Komitmen orang tua merupakan hal yang utama terhadap pendidikan anaknya. orang tua harus memberikan dukungan atas apa yang telah dicita-citakan anaknya, meskipun demikian seorang anak juga tidak lepas dari harapan orang tua. Komitmen disini yaitu orang tua harus menyadari apa sebenarnya peran orang tua terhadap masa depan anaknya.
Terkait dengan pendidikan tinggi mungkin tidak semua orang tua mampu mengantarkan anaknya sampai perguruan tinggi. Yang menjadi persoalan yaitu salah satunya masalah biaya. Biaya yang sangat besar menjadi sebuah pertimbangan mengapa kebanyakan setelah lulus SMA/SMK seseorang langsung melanjutkan bekerja daripada melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Di sinilah komitmen orang tua sangat dibutuhkan, dalam perspektif penulis problematika biaya pendidikan yang besar bukanlah hal yang uatama karena hampir setiap perguruan tinggi telah menyediakan beasiswa. Saya salah satunya, seorang anak nelayan dan pedagang yang sekarang sedang menempuh semester tiga di Universitas Islam Indonesia dengan Program Studi Ilmu Hukum.Univeristas Islam Indonesia menyediakan berbagai beasiswa seperti Beasiswa Atlet dan seni, Beasiswa Hafidz Qur’an,Beasiswa Kip-Kuliah, Beasiswa Dhuafa dan beasiswa lainnya. Saya bukan berasal dari keluarga berada, tetapi komitmen orang tua saya untuk mengantarkan saya ke jenjang perguruan tinggi sangat besar.
Paradigma Pendidikan
Paradigma seseorang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi adalah karena dia berasal dari keluarga berada, menurut saya itu adalah hal yang keliru, karena pemerintah sudah memberikan banyak kesempatan untuk kita bisa merasakan dunia pendidikan yang lebih tinggi dengan berbagai tawaran beasiswa, Univeristas Islam Indonesia merupakan satu dari sekian universitas di Indonesia yang menyediakan banyak sekali beasiswa pendidikan. Salah satunya saya sebagai penerima beasiswa dengan jalur Penelusuran Siswa Berprestasi, saya bisa menikmati pendidikan sebagaimana teman-teman saya yang lainnya.
Sebagai seseorang yang hidup di desa tentu saya sering mendapat komentar terkait keputusan saya melanjutkan ke perguruan tinggi. Karena bagi mereka pendidikan cukuplah sampai SMA/SMK saja, dan membantu perekonomian keluarga dengan bekerja. Tetapi tidak bagi saya, saya sudah memiliki cita-cita dan impian sejak saya duduk dibangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saya sudah membicarakan bagaimana pendidikan saya kedepannya dengan orang tua saya, dengan penjelasan dan niat saya untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi orang tua saya kemudian selalu memberikan suport dan selalu memegang komitmen untuk bisa mengantarkan saya ke perguruan tinggi dan menjadi sarjana.
Pada dasarnya setiap orang tua akan selalu memberikan apa yang terbaik untuk anaknya, salah satu bentuk komitmen orang tua terhadap pendidikan anaknya yaitu yang pertama selalu memberikan dukungan kepada anaknya terkait dengan perkembangan dan permasalahan pendidikan yang terjadi, yang kedua yaitu memberikan fasilitas yang dapat mendukung penddidikan, dan yang ketiga selalu memberikan solusi dan alternatif jika antara orang tua dan anak terdapat perbedaan pandangan dan pemikiran terkait dengan pendidikan anaknya.
Orang tua saya hanya lulusan sekolah Dasar tetapi karena saya selalu terbuka dan memberikan apa alasan dan tujuan saya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi akhirnya membuat orang tua saya teredukasi dan selalu memberikan dukungan agar saya bisa meraih apa yang sayang impikan. Komitmen bukan berarti keharusan tetapi komitmen merupakan memegang dan konsisten akan apa yang menjadi impian dan harus tetap memberikan dukungan serta perhatian.