• Kamis, 28 September 2023

Sasaran PSI Bukan Anies, Tapi Konstituen PDIP

- Senin, 10 Januari 2022 | 11:30 WIB
Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net

Ibarat permainan bola, PSI sudah kalah, dan ketinggalan angka sangat jauh. PSI gak punya kursi di DPR, karena pemilu 2019 kemarin suaranya tidak sampai batas minimal 4%. PSI harus kerja keras, memotivasi semua pemainnya untuk menyerang. Tujuannya? Mengejar ketertinggalan angka. 

Saat ini, cara terbaik bagi PSI adalah menyerang. PSI butuh tepuk tangan penonton untuk memompa semangatnya. Dengan tepuk tangan penonton, itu akan jadi motivasi buat PSI. 

Ada dua penonton terbesar di negeri ini. Pertama, penonton yang dukung PDIP. Kedua, penonton yang dukung Anies.

Untuk mendapat apresiasi dari para penonton pendukung PDIP, PSI harus menyerang Anies. Dan benar, setiap PSI menyerang Anies, para penonton pendukung PDIP bertepuk tangan. Serang terus... Serang terus... Serang terus...teriaknya.

Tanpa sadar, para pendukung PDIP pelan-pelan juga menjadi pendukung PSI. Psikologi para pendukung ini, terus dirawat dan dimainkan oleh PSI.

Ketika Presiden Jokowi datang ke ultah PSI, Giring selaku Ketum PSI, puji Presiden. PSI akan tegak lurus mendukung Presiden Jokowi. PSI nampak lebih tegas dan transparan dukungannya kepada presiden Jokowi, "mungkin" melebihi kader PDIP itu sendiri. Tanpa sadar, presiden Jokowi sudah diakui dan menjadi bagian penting dari PSI ini.

Di ultah PSI, pimpinan PDIP diundang atau tidak, gak ada beritanya di media. Yang pasti, presiden Jokowi sebagai kader PDIP diundang dan hadir di ultah PSI. Posisi Jokowi sebagai presiden, bukan sebagai kader PDIP. Ini langkah cerdas dan taktis.

Apresiasi PSI yang sangat tinggi kepada presiden Jokowi akan menjadi satu poin tersendiri. Dari sini, PSI ingin mengambil tepuk tangan yang lebih meriah lagi dari para pendukung Jokowi yang notabene banyak dari kader PDIP. 

Di depan Presiden Jokowi, Giring menyerang Anies. Giring mengungkapkan ketakutannya jika Anies nanti yang jadi presiden. Tentu, ketakutan terhadap nasib PSI ke depan.

Ini akting yang bagus dari Giring di depan Presiden Jokowi. Giring tidak hanya ingin mengambil simpati hanya dari presiden, tapi terutama dari para pendukung presiden yang berada di kantong PDIP. Giring ingin menarik para pendukung Jokowi ke PSI. 

PSI sekarang mengambil posisi terdepan untuk berhadap-hadapan dengan para pendukung Anies. Tentu, ini pilihan strategis yang telah matang diperhitungkan. Berhadapan dengan para pendukung Anies, PSI telah masuk di kubu para pendukung PDIP. Kalau sudah ada di dalam kubu para pendukung PDIP, akan relatif lebih mudah bagi PSI menggeser dukungan kader PDIP ke PSI. Cara yang jitu.

PSI sesungguhnya fokus menyasar para pendukung PDIP. Menyerang Anies adalah cara yang dipilih, dan sepertinya cukup efektif. Boleh jadi, bukan karena Giring gak suka sama Anies. Ini hanya soal pilihan strategi untuk PSI. Ah, kayak anda gak tahu saja watak para politisi kita.

Akan ada episode-episode berikutnya untuk memainkan strategi ini. Silahkan buka teori Lewis Coser "The function of Social conflict". Konflik sengaja dibuat untuk menciptakan solidaritas sosial baru. Nah, PSI nampaknya memainkan teori ini. Konflik dengan Anies untuk membuat secoci-sekoci yang anggotanya diambil dari para pendukung PDIP.

Bagi para pendukung Anies, serangan Giring juga menguntungkan. Dengan serangan Giring (Ketum PSI), para pendukung Anies muncul, menunjukkan dan memperkuat solidaritasnya. Lalu menggunakan semua persenjataan medsosnya untuk menyerang balik Giring dan PSI.

Halaman:

Editor: Admin

Terkini

Mengintip Elektabilitas Anies-Cak Imin

Rabu, 27 September 2023 | 16:30 WIB

Prabowo dan Ganjar Mau Berkoalisi?

Jumat, 22 September 2023 | 16:40 WIB

“Blusukan” Ganjar di Jakarta

Selasa, 27 Juni 2023 | 19:00 WIB

Komunikasi Yes, Koalisi No

Selasa, 13 Juni 2023 | 16:30 WIB

Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?

Minggu, 21 Mei 2023 | 13:15 WIB

7 Mei, Lahir Seorang Calon Presiden RI Ke-8

Minggu, 7 Mei 2023 | 19:10 WIB

Presiden Seharusnya Tidak Menjadi King Maker

Sabtu, 6 Mei 2023 | 08:00 WIB

Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo

Senin, 1 Mei 2023 | 13:30 WIB

Puan Makin Terancam?

Minggu, 30 April 2023 | 19:00 WIB

Takbiran

Kamis, 20 April 2023 | 21:15 WIB

Silaturahmi Ketum Partai Bersama Jokowi

Senin, 3 April 2023 | 14:45 WIB

Prabowo, Capres atau King Maker?

Kamis, 9 Maret 2023 | 08:30 WIB

Ekonomi Global Membaik, PERPPU Cipta Kerja Wajib Batal

Selasa, 31 Januari 2023 | 13:30 WIB

Setelah Koalisi Perubahan Terbentuk, What Next?

Selasa, 31 Januari 2023 | 12:30 WIB

Koalisi Perubahan, Koalisi Tak Tergoyahkan

Senin, 30 Januari 2023 | 12:00 WIB

Gelembung Utang dan Retorika Mampu Bayar: Menyesatkan?

Minggu, 29 Januari 2023 | 13:00 WIB

Koalisi Istana Pasti Akan Pecah

Sabtu, 21 Januari 2023 | 16:30 WIB
X