• Sabtu, 23 September 2023

Berebut Anies Baswedan

- Kamis, 3 Februari 2022 | 11:10 WIB
Partai NasDem mengalami penurunan elektabilitas, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut sebagai alasan.
Partai NasDem mengalami penurunan elektabilitas, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut sebagai alasan.

Oleh: Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Maju Pilpres, hampir pasti Anies menang. Ini dapat dikalkulasi secara rasional. Anies tak ubahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2004 dan Jokowi tahun 2014. 

Anies punya magnet cukup luar biasa. Dimana ada Anies, di situ berkumpul massa yang histeris. Mereka akan teriak: presiden... Presiden... Presiden...

Anies Baswedan sudah identik dengan sebutan presiden. Ini ada di alam bawah sadar rakyat. Tak ada komando, tak ada yang provokasi.

Suatu ketika saya pernah lihat Anies di bandara. Saya perhatikan dari jarak belasan meter. Hampir gak ada orang di bandara itu yang tidak minta foto sama Anies. "Ini orang sepertinya memang sedang disiapkan oleh sejarah", gumamku dalam hati.

"Habis Gelap Terbitlah Terang" kata temenku, seorang tokoh dari Jepara. Dia menggambarkan Anies sebagai sebuah harapan baru. Anies seperti air dalam kehausan rakyat.

Saya hanya mendiskripsikan tentang situasi sosial saat ini yang lagi gandrung dengan tokoh bernama Anies Baswedan. Obyektif, apa adanya, dan memang begitulah faktanya. Sebuah ungkapan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Jika Anies disambut meriah dan dielu-elukan di Jakarta, itu hal biasa. Karena Anies memang gubernur Jakarta. Tapi, ketika Anies datang ke Makasar, Padang, Surabaya dan Jogja, masyarakatnya menyambut dengan antusias dan dalan jumlah besar, lalu teriak presiden... Presiden... Presiden.. Tentu ini bukan sesuatu yang biasa. Ini tanda zaman bahwa Anies memang sepertinya disiapkan oleh takdir untuk memimpin negeri ini kedepan.

Semalam ada yang telpon saya, dia dapat info bahwa ada sejumlah daerah yang minta Anies datang. Sepertinya mereka ingin juga merasakan kehadiran Anies setelah viral video sambutan kepada Anies di Surabaya, Makasar dan Jogja. Mereka sepertinya gak sabar menunggu Anies selesai dulu dari tugasnya sebagai gubernur 16 oktober tahun ini.

Temen saya yang semalam telp juga sedang cari akses ke Anies untuk menghadirkan gubernur DKI ini ke daerahnya. Dia jamin bisa kumpulkan minimal 10.000 orang. Pandemi bro... Pandemi... Sabar. 

Untuk menguji kebenaran "tesis" saya di atas, anda coba testimoni dengan menghadirkan Anies di berbagai daerah. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulsel, Sumsel, Sumbar, Aceh, Sumut, atau mana saja. Kasih tahu masyarakat Anies akan datang ke wilayah itu. Kita lihat, berapa banyak dan antusiasnya masyarakat yang menyambut Anies. Anda boleh patahkan "tesis" saya jika yang datang sedikit. 

Masalahnya, Anies kalau datang ke daerah untuk keperluan tugas negara, diem-diem. Gak kasih tahu masyarakat. Alasannya, ini tugas negara, bukan sedang kampanye. Anies betul-betul menjaga etika kerja. Kalau kebetulan itu acara hajatan partai, silaturahmi ke ulama atau tokoh, ini akan dimanfaatkan oleh mereka untuk mengumumkan ke masyarakat sekitar. Gak bisa diem-diem lagi. Ini terjadi seperti di Makassar (acara pernikahan), Jogja (partai), Surabaya dan Bumiayu Brebes (pesantren) itu. 

Setiap zaman ada tokohnya. Jika dilihat dari banyak indikator, Anies adalah tokoh zaman ini. Anies punya magnet sosial yang cukup luar biasa.

Menjamurnya kelompok relawan Anies dengan berbagi nama dan identitas yang bermunculan saat ini adalah bukti nyata bahwa Anies punya magnet yang cukup besar. Dan ini tidak nampak pada tokoh lain. 

Halaman:

Editor: Admin

Terkini

Prabowo dan Ganjar Mau Berkoalisi?

Jumat, 22 September 2023 | 16:40 WIB

“Blusukan” Ganjar di Jakarta

Selasa, 27 Juni 2023 | 19:00 WIB

Komunikasi Yes, Koalisi No

Selasa, 13 Juni 2023 | 16:30 WIB

Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?

Minggu, 21 Mei 2023 | 13:15 WIB

7 Mei, Lahir Seorang Calon Presiden RI Ke-8

Minggu, 7 Mei 2023 | 19:10 WIB

Presiden Seharusnya Tidak Menjadi King Maker

Sabtu, 6 Mei 2023 | 08:00 WIB

Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo

Senin, 1 Mei 2023 | 13:30 WIB

Puan Makin Terancam?

Minggu, 30 April 2023 | 19:00 WIB

Takbiran

Kamis, 20 April 2023 | 21:15 WIB

Silaturahmi Ketum Partai Bersama Jokowi

Senin, 3 April 2023 | 14:45 WIB

Prabowo, Capres atau King Maker?

Kamis, 9 Maret 2023 | 08:30 WIB

Ekonomi Global Membaik, PERPPU Cipta Kerja Wajib Batal

Selasa, 31 Januari 2023 | 13:30 WIB

Setelah Koalisi Perubahan Terbentuk, What Next?

Selasa, 31 Januari 2023 | 12:30 WIB

Koalisi Perubahan, Koalisi Tak Tergoyahkan

Senin, 30 Januari 2023 | 12:00 WIB

Gelembung Utang dan Retorika Mampu Bayar: Menyesatkan?

Minggu, 29 Januari 2023 | 13:00 WIB

Koalisi Istana Pasti Akan Pecah

Sabtu, 21 Januari 2023 | 16:30 WIB

Erros Djarot: Lawan Mafia Tanah.!

Sabtu, 21 Januari 2023 | 15:00 WIB
X