Watyutink.com - Mantan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, ikon kiri Amerika Latin, mengalahkan Presiden Jair Bolsonaro pada hari Minggu 30 Oktober 2022, untuk memenangkan masa jabatan ketiga memimpin negara terbesar di kawasan Amerika latin itu.
Berdasar hitung cepat berapa lembaga survei, dengan 98.34% suara yang dihitung di negara terbesar Amerika Latin itu, Lula melenggang menjadi Presiden 3 periode. Hitungan resmi lembaga pemilu menunjukkan Lula meraih 50,8% suara, sedangkan 49,2% untuk Bolsonaro. Namun penghitungan suara belum rampung

Baca Juga: PDIP Akan Minta Klarifikasi Ganjar Terkait Pernyataan Siap Nyapres
Dengan kemenangannya ini, Lula bergabung dengan sejumlah pemimpin kiri yang telah mengambil alih kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir di seluruh wilayah Amerika Latin, dari Kolombia ke Chili ke Peru. Kemenangannya juga mengakhiri pemilihan presiden Brasil yang paling penting dan menegangkan dalam beberapa dekade. Salah satu pemilihan paling ketat di negara itu sejak runtuhnya kediktatoran militernya pada tahun 1985.
Ada sekitar 120 juta pemilih yang memasukkan pilihan mereka ke dalam mesin pemungutan suara elektronik yang telah dikritik Bolsonaro tanpa bukti sebagai rawan penipuan. Hal ini juga meningkatkan kekhawatiran bahwa dia mungkin tidak akan mengakui kekalahan, mengikuti contoh sekutu ideologisnya, mantan Presiden AS Donald Trump.
Hal itu menambah ketegangan dalam pemilihan paling panas di Brasil sejak kembalinya demokrasi pada 1985 setelah kediktatoran militer yang ditentang oleh Lula, mantan pemimpin serikat pekerja dan Bolsonaro, mantan kapten tentara.
Menurut hasi beberapa jajak pendapat, persaingan di antara mereka semakin ketat di minggu terakhir, dengan Bolsonaro bisa mengikis sedikit keunggulan Lula. Beberapa yang lain menunjukkan keuntungan tipis untuk Lula.
Sementara itu, Bolsonaro mengungguli jajak pendapat dalam putaran pertama pemungutan suara pada 2 Oktober di antara 11 kandidat. Lembaga survei mengatakan mereka mengkalibrasi ulang metode mereka berdasarkan hasil itu, tetapi sebagian besar analis masih mengatakan pemilihan hari Minggu berjalan dengan baik.