Untuk Menang Megawati Pasti Tega Korbankan Puan

- Jumat, 5 Mei 2023 | 15:07 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo  sebagai bakal calon presiden dari PDIP (Sarwani)
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari PDIP (Sarwani)

Saya menyampaikan hal ini lho mas. Megawati kan seorang Ibu. Kalau lihat putrinya punya keinginan seperti itu  masak sih dipatahkan. Maka dikasihlah kesempatan.

BH: Tapi kan, kalau melihat seorang Ibu, apakah ia akan mendorong putrinya ke pertandingan dengan kemungkinan putrinya kalah? Kan kasihan. Sementara ada kader lain. Sudah  jelas kader dari bawah, masih muda, naik dari bawah ke atas.

EDJ: Gini, saya kenal Megawati.  Winning is everything for her.

BH: Tapi kan kasihan banget. Partai yang menang tapi calon presidennya kalah, bagaimana?

EDJ: Ya tidak mungkin, malu lah. Mana mungkin Megawati mau.

BH: Justru itu yang saya tahu. Pada saat terakhir biasanya mengambil keputusan yang tepat. Itu sudah kita buktikan. Ingat kan dulu waktu Jokowi calon Gubernur DKI Jakarta, sampai saat terakhir masih Foke [Fauzi Bowo, incumbent Gubernur DKI Jakarta].

PDIP masih mau ke Foke. Semua partai ramai-ramai mendukung Foke. Tapi saat saat terakhir, eleven hours, kata orang, dia mendukung Jokowi. Waktu itu kita lihat Jokowi masih jauh di bawah berdasarkan pool. Tapi kecenderungannya naik, eksponensial lagi.

Nah kan suasanya sekarang lain. Kalau sekarang, kita sebut nama saja Ganjar. Ganjar itu di pool leading sebagai kader PDIP, sering kali nomor satu lah. Tapi kalau kita melihat suara yang mengaku pendukung Puan, dijegal terus.  Ini punya kader sendiri, dari partai sendiri, seperti mau dijegal sendiri oleh Internal

EDJ: Saya kok melihatnya berbeda ya

BH: Engga seperti itu ya? Ini kan di warung-warung seperti itu.

EDJ: Betul menjegal atau mendorong naik elektabilitasnya. Seolah-olah itu kan memotong. Makanya saya bilang kepada yang mendampingi Puan, sebenanya kalian ini mau menjegal Ganjar atau menaikkan elektabilitanya. Sebetulnya kalau tidak disukai atau diinginkan, kenapa justru diperpanjang sehingga elektabilitas malah meningkat. Sementara yang ngerjain pasti orang-orang yang tidak suka. Contohnya,  dulu Pak SBY, dikuyo-kuyo. Orang Indonesia itu kan senangnya film India, melodrama. Jadi siapapun yang dizolimi itu pasti mendapat simpati.

BH: Itulah sebabnya saya berprasangka, jangan-jangan di belakang semua ini ada mas Erros. Orang film bikin skenario supaya mas Ganjar seolah dikuyo-kuyo, menjadi pembicaraan, malah naik. Dan seperti film India, jagoannya kalah dulu di awal. Lalu menjelang akhir, di menit 10 sebelum akhir menang.

EDJ: Sayangnya Puan-nya tidak seperti itu. Sebetulnya, Puan ingin sekali untuk mendudukkan dirinya ke level yang lebih tinggi. Tapi iniI kan kasihan sama Puan senidiri.

BH: Tapi bukannya ini ujian kepemimpinan bagi Puan biar memilih kepentingan dirinya sendiri, atau kepentingan yang lebih besar atau partainya. Jadi ini sebenarnya kesempatan bagi mbak Puan untuk memberikan pengorbanan yang benar-benar akan direspek masyarakat kalau dia mau mengambil peluang itu.

EDJ: Itu kan kalau kita bicara dari satu pandangan yang lebih jernih. Biasanya orang yang di dalam itu udaranya tidak jernih.

Halaman:

Editor: Sarwani

Terkini

Siapkan Doping Ekonomi Hadapi Covid-19

Kamis, 26 Maret 2020 | 19:00 WIB

Ekonomi Tolak Merana Akibat Corona

Senin, 16 Maret 2020 | 19:00 WIB

Korupsi, Kesenjangan, Kemiskinan di Periode II Jokowi

Senin, 17 Februari 2020 | 14:30 WIB

Omnibus Law Dobrak Slow Investasi Migas?

Sabtu, 1 Februari 2020 | 17:30 WIB

Omnibus Law dan Nasib Pekerja

Rabu, 29 Januari 2020 | 19:45 WIB

Pengentasan Kemiskinan Loyo

Jumat, 17 Januari 2020 | 16:00 WIB

Omnibus Law Datang, UMKM Meradang?

Kamis, 16 Januari 2020 | 10:00 WIB

Kedaulatan Energi di Ujung Tanduk?

Jumat, 20 Desember 2019 | 19:00 WIB

Aturan E-Commerce Datang, UMKM Siap Meradang

Senin, 9 Desember 2019 | 15:45 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Yes, Ketimpangan No

Senin, 2 Desember 2019 | 16:00 WIB

Upaya Berkelit dari Ketidakpastian Ekonomi Dunia, 2020

Kamis, 21 November 2019 | 18:15 WIB

Menunggu Hasil Jurus Baru ala Menteri Baru KKP

Rabu, 20 November 2019 | 10:00 WIB

Terpopuler

X