• Senin, 25 September 2023

Zulfan: Dengan Sistem Proporsional Tertutup Partai Politik Menjadi Kuat

- Rabu, 31 Mei 2023 | 14:42 WIB
Politisi Partai NasDem Zulfan Lindan yakin pasangan Anies-AHY bakal memenangi Pilpres 2023
Politisi Partai NasDem Zulfan Lindan yakin pasangan Anies-AHY bakal memenangi Pilpres 2023

Mantan Wamenkumham Denny Indrayana mengklaim mendapatkan informasi mengenai akan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal sistem pemilu legislatif yang akan diubah dari sistem proporsional terbuka menjadi tertutup alias coblos partai.

Sontak pernyataan Denny tersebut menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, memunculkan pro kontra, dan mendapat penolakan keras dari sejumlah fungsionaris partai. Bahkan sejumlah fraksi di DPR mengancam akan mencabut kewenangan MK dengan mengubah UU tentang MK jika ngotot mengubah sistem pemilu.

Untuk membahas masalah tersebut, watyutink.com mewawancarai politisi senior Zulfan Lindan (ZL). Berikut petikannya:

watyutink.com: Saat ini sedang ramai tanggapan atas pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana bahwa MK akan memutuskan perubahan sistem pemilu  dari proporsional terbuka menjadi tertutup. Apakah sistem pemilu proporsional tertutup lebih baik?

ZL: Kalau saya melihat hal itu sama saja, mau tertutup atau terbuka. Toh pada akhirnya yang menentukan caleg itukan partai politik itu sendiri.

Secara terbuka, misalnya, ada kekhawatiran kader-kader partai yang diunggulkan tidak akan terpilih. Kader-kader partai yang memang diharapkan terpilih sebagai calon anggota DPR, kekhawatiran partai di situ karena akan kalah suara dengan, misalnya, artis atau tokoh-tokoh lain yang baru masuk dan dicalonkan oleh partai politik.

Kalau tertutup itu kan diharapkan kader–kader partailah yang akan terpilih jadi anggota DPR.

Artinya kembali lagi kepada partai politik itu sendiri. Memang kalau kita mau konsisten, mengharapkan partai-partai itu berkualitas di dalam parlemen, maka dengan sistem tertutup itu mereka yang lebih tahu siapa yang sebenarnya diharapkan  bisa memperjuangkan aspirasi partai dan aspirasi rakyat.

Sementara kalau kita bicara terbuka bisa saja orang yang tidak memahami persoalan-persoalan bangsa dan negara, tapi mereka lebih popular di masyarakat, maka merekalah yang akan terpilih.

Jadi sebenarnya partai politik itu kalau dia juga pakai sistem terbuka tetapi mencalonkan semua kader-kader partainya tanpa di situ ada orang-orang popular, itu kan bisa juga.  Persoalannya, partai itu takut kalah.  Partai itu takut kalah ketika mereka tidak mencalonkan public figure.

watyutink.com: Ditinjau dari kepentingan peningkatan kualitas demokrasi, pilihan mana yang lebih mendukung ke arah tersebut, tertutup atau terbuka?

ZL: Kalau kita bicara pilihan kualitas demokrasi, maka kita harus pilih [sistem proporsional] tertutup karena partai pasti akan mencalonkan kader-kadernya yang selama ini sudah mereka seleksi untuk memang mampu melakukan hal-hal taktis dan strategis yang sudah diputuskan partai.

watyutink.com: Artinya, kalau MK jadi memutuskan sistem proporsional tertutup maka hal itu sesuai dengan semangat meningkatkan kualitas demokrasi?

ZL: Iya, kalau terbuka kan kita tidak bicara apakah orang itu memahami apa yang menjadi taktis dan strategis program-program partai. Mereka duduk di parlemen dan mereka harus belajar lagi kalau mereka menjadi anggota DPR.

Nah itu yang kita lihat sekarang. Hanya satu dua orang-orang yang kita sebut publik pigure itu yang betul-betul bisa hadir di tengah-tengah DPR kita.

Halaman:

Editor: Sarwani

Tags

Terkini

Siapkan Doping Ekonomi Hadapi Covid-19

Kamis, 26 Maret 2020 | 19:00 WIB

Ekonomi Tolak Merana Akibat Corona

Senin, 16 Maret 2020 | 19:00 WIB

Korupsi, Kesenjangan, Kemiskinan di Periode II Jokowi

Senin, 17 Februari 2020 | 14:30 WIB

Omnibus Law Dobrak Slow Investasi Migas?

Sabtu, 1 Februari 2020 | 17:30 WIB

Omnibus Law dan Nasib Pekerja

Rabu, 29 Januari 2020 | 19:45 WIB

Pengentasan Kemiskinan Loyo

Jumat, 17 Januari 2020 | 16:00 WIB

Omnibus Law Datang, UMKM Meradang?

Kamis, 16 Januari 2020 | 10:00 WIB

Kedaulatan Energi di Ujung Tanduk?

Jumat, 20 Desember 2019 | 19:00 WIB

Aturan E-Commerce Datang, UMKM Siap Meradang

Senin, 9 Desember 2019 | 15:45 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Yes, Ketimpangan No

Senin, 2 Desember 2019 | 16:00 WIB

Upaya Berkelit dari Ketidakpastian Ekonomi Dunia, 2020

Kamis, 21 November 2019 | 18:15 WIB

Menunggu Hasil Jurus Baru ala Menteri Baru KKP

Rabu, 20 November 2019 | 10:00 WIB
X