• Senin, 25 September 2023

Buntut Penganiayaan David Ozora, Eks Ketum PBNU Serukan Stop Bayar Pajak

- Rabu, 1 Maret 2023 | 10:00 WIB
Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirodj
Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirodj

Watyutink.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj menyerukan rakyat Indonesia berhenti membayar pajak. Hal ini jika terbukti pajak rakyat diselewengkan dan digunakam untuk memperkaya diri para pegawainya.

"Kalau memang pajak uang diselewengkan, ulama  akan mengajak warga tak usah membayar pajak," kata pria yang biasa disapa Kyai Said ini.

Saat berbicara di RS Mayapada, Jakarta Selatan usai membesuk David Ozora Latumahina korban penganiayaan Mario Dandy, Selasa 28 Februari 2023, Kyai Said mengatakan stop bayar pajak pernah disuarakannya saat terbongkar kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.

Kyai Said menjelaskan saat itu Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai kelabakan dengan seruan berhenti bayar pajak. Sampai-sampai Presiden SBY mengutus seseorang untuk menemuinya.

"Sampai-sampai Pak SBY kirim utusan pribadi almarhum Pak Yusuf namanya stafsusnya itu menemui saya," ujar pengasuh Pondok Pesantren Astsaqafa Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Kyai Said menuturkan ada dalil yang membolehkan masyarakat tidak membayar pajak. Terutama jika pajak yang dibayar rakyat justru diselewengkan oleh pegawainya. Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menyebut seruannya berdasar referensi kitab kuning, para imam dan ulama referensi.

"Saya bilang kalau memang itu berdasarkan referensi kitab kuning, para imam, para ulama referensi, kalau pajak masih diselewengkan, warga NU akan diajak oleh para kiyai-kiyai tidak usah bayar pajak. Tapi kalau pajak untuk rakyat, pajak untuk pembangunan, pajak untuk kebaikan, kita dukung. Warga NU taat bayar pajak," tutur Kyai Said.

Sebelumnya publik dihebohkan dengan beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo tengah mengendarai Motor Gede atau Moge bersama anggota Klub BelastingRijder DJP. Beredarnya foto tersebut semakin menguatkan kabar selama ini para pejabat di Kemenkeu, terutama DJP mempunyai gaya hidup mewah.

Sorotan publik terhadap gaya hidup mewah pegawai DJP Kemenkeu adalah buntut dari tindakan penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap Crystalino David Ozora Latumahina. Mario adalah putra dari Rafael Alun Trisambodo, Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan II.

Sedangkan David adalah putra dari Jonathan Latumahina pengurus Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi kepemudaan di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Berawal dari kasus tersebut diketahui Rafael selama ini bergaya hidup mewah. Terlihat dari anaknya yang kerap mengendarai mobil Jeep Rubicon dan motor besar Harley Davidson.

Harta kekayaan Rafael langsung menjadi sorotan publik. Rafael memiliki harta kekayaan senilai total Rp56 miliar. Jumlah ini empat kali lipat dari harta kekayaan bos Rafael atau Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo yang hanya sebesar Rp14 miliar. Jumlah tersebut hampir menyamai harta kekayaan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar.

Akibat perbuatan anaknya, kini Rafael telah dicopot dari jabatannya. Rafael juga telah mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Editor: Yusuf Rinaldy

Tags

Terkini

Pemerintah Umumkan Libur Lebaran 19-25 April 2023

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:30 WIB
X