Watyutink.com - Mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy membuat pernyataan kontroversial. Pria yang biasa disapa Romi ini memprediksi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal bubar. Selain itu koalisi yang beranggotakan Partai Golkar PPP dan PAN itu bakal kalah dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saat berbicara di kanal YouTube @kompastv yang dikutip Jumat, 10 Maret 2023, Romi mengatakan KIB sejatinya adalah koalisi partai yang pertama terbentuk. Sebelumnya Romi juga memberikan pernyataan serupa saat menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya, Senin 6 Maret 2023.
KIB lahir lebih awal ketimbang Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya KIR yang berisi Partai Gerindra dan PKB serta Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Demokrat, Partai NasDem dan PKS.
Namun saat Koalisi Perubahan sudah resmi mengusung Anies Baswedan dan KIR memunculkan nama Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres), KIB justru belum memunculkan figur. Kalau pun menyebut nama, menurut Romi tiap partai cenderung berbeda-beda.
"Sementara, KIB sampai sekarang, memang pertemuannya lebih sering. Acara-acaranya juga lebih meriah. Tetapi, capresnya yang muncul itu sudah beda," kata Romi
Ketua Majelis Pertimbangan PPP ini menuturkan Partai Golkar tetap mengajukan Ketua Umum Airlangga Hartarto. PAN menyatakan ingin mengusung Ganjar Pranowo. Sementara PPP menurut Romi sampai saat ini belum memunculkan nama karena dari 34 DPW baru 15 yang mengajukan nama.
"Dan, oleh karena itu dari tinjauan dua partai itu saja sudah berpotensi bubar. Kita belum bicara capres usulan PPP. Nah, kalau kita tidak segera duduk, ini sebenarnya mau kemana sih," ujarnya.
Romy mengatakan dalam politik, setiap partai pasti bertujuan menang bukan kalah. Namun tanpa bermaksud mendahului kehendak Tuhan, Romi memperkirakan KIB bakal menelan kekalahan. Terutama jika melihat dinamika politik melalui hasil survei.
Tiga nama dengan elektabilitas tertinggi menurut survei adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Romi menerangkan dalam matematika pemilu, saat ini capres yang bisa diusung maksimal hanya 4 orang karena ada aturan Presidential Threshold (PT) 20 persen.
Selain 3 nama bakal Capres, Romi menyebut nama berikutnya yang mungkin muncul berasal dari PDIP yang menjadi satu-satunya partai yang perolehan suaranya melebihi PT 20 persen. Sehingga bisa mencalonkan pasangan sendiri tanpa perlu berkoalisi.
"Jika tiba-tiba PDIP berkoalisi dengan partai-partai lain maka hanya tiga. Dan, tiga nama ini hanya ada Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Ini saya bicara survei ya," lanjut Romi.
Itulah sebabnya politisi yang pernah tersangkut kasus korupsi ini meminta KIB bisa membuka diri soal figur baka Capres. Romi mengingatkan KIB agar jangan mencalonkan figur hanya untuk kalah.
"Kan, tentu KIB tidak mau mencalonkan seseorang hanya untuk kalah. Sejak pagi kita sudah memprediksikan ini bakalan kalah gitu," tutur Romi.
