Pemerintah Bakal Impor 500 Ribu Ton Beras, Mendag: Memang Berat tapi Nggak Ada Pilihan

- Jumat, 17 Maret 2023 | 14:00 WIB
Pemerintah bakal kembali mendatangkan 500 ribu ton beras dari luar negeri  (setkab.go.id)
Pemerintah bakal kembali mendatangkan 500 ribu ton beras dari luar negeri (setkab.go.id)

Watyutink.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah bakal kembali melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Hal itu disampaikan Zulkifli saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu 15 Maret 2023.

Dalam pernyataannya, Zulkifli mengatakan keputusan membuka opsi impor dilakukan karena stok beras di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) hanya tersisa sekitar 300 ribu ton saja. Padahal seharusnya sebanyak 1,2 juta ton.

"Ini kemarin dipimpin presiden, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi 500 ribu ton. Karena stok Bulog harusnya 1,2 juta ton, sekarang kalau nggak salah tinggal 300-an (ribu ton)," kata Zulkifli.

Ketua Umum PAN itu menegaskan sejatinya dirinya tidak setuju dengan rencana tersebut. Namun Zulkifli mengaku tidak punya pilihan selain membula peluang impor beras. Meskipun dalam kesempatan tersebut Zulkifli tidak menjelaskan kapan impor beras akan dilakukan.

"Walaupun berat, saya ini sebenarnya nggak setuju impor-impor itu, tapi tidak ada pilihan. Kemarin diputuskan kembali 500 ribu ton, tapi kapan (kalau) diperlukan. Karena sekarang lagi panen raya,"tuturnya.

Zulkifli memastikan impor tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya saat ini petani di tanah air tengah memasuki masa panen.

"Belum sekarang ini kan lagi panen raya, nggak mungkin. Tapi kalau kita nggak beli nanti nggak ada, gimana?," kata mantan Menteri Kehutanan ini.

Zulkifli menuturkan Kementerian Perdagangan hanya bertindak sebagai pelaksana impor. Sedangkan urusan teknis lainnya terkait beras impor akan ditangani Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog.

"Memang kenaikan harga publik taunya Kemendag. Tapi prosedurnya pemutusannya itu ada di Bapanas, Kementan dan Bulog. Kita melaksanakan impor saja. Tetapi kalau harga naik ya tentu tugas kami menjelaskan dan tanggung jawab," ungkapnya.

Zulkifli menambahkan opsi impor 500 ribu ton beras juga dipicu perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir. Perang kedua negara tersebut menyebabkan sejumlah komoditas pangan menjadi langka.

"Tapi nanti (impornya), kalau diperlukan. Karena begini, jadi Rusia Ukraina itu komoditas jadi langka, jadi terbatas. Jadi kita harus beli dulu walaupun nanti kapan-kapan kalau kita butuh baru kita ambil. Jadi kita beli kita taro di tempat mereka," ujarnya.

Sebelumnya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras  di tingkat komsumen. Selain itu juga kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) di tingkap produsen.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan keputusan menaikkan harga beras telah mempertimbangkan berbagai aspek. Termasuk masukan dari organisasi petani, penggilingan, hingga kementerian lembaga terkait perberasan.

Saat berbicara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 15 Maret 2023 usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Arief menjelaskan tujuan utama keputusan tersebut adalah demi menjaga keseimbangan harga ditingkat hulu dan hilir, ditingkat produsen dan konsumen.

Halaman:

Editor: Yusuf Rinaldy

Tags

Terkini

X