Penggunaan QRIS Makin Meningkat, BI: Era Kartu Debit Segera Berakhir

- Jumat, 22 Juli 2022 | 09:00 WIB
Penggunaan QRIS diyakini bakal menggeser Kartu Debit  (qris.id)
Penggunaan QRIS diyakini bakal menggeser Kartu Debit (qris.id)

Watyutink.com - Bank Indonesia memperkirakan era penggunaan kartu debit bakal segera berakhir. Hal ini akibat semakin gencarnya penggunaan teknologi digital dalam transaksi perbankan. Salah satunya penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menuturkan digitalisasi ekonomi adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Pasalnya digitalisasi telah membuka peluang baru serta meminimalkan hambatan dan biaya transaksi. Kondisi ini merupakan masa depan ekonomi dan ekosistem Indonesia.

"Dan satu hal yang juga ingin saya tekankan, yang terjadi saat ini adalah adanya kebutuhan yang sangat kuat untuk membuat pembayaran lintas negara menjadi lebih efisien," ujar Destry dalam diskusi bertajuk Advancing Digital Economy And Finance: Government And Industry Strategy On Digitalization, Jumat 15 Juli 2022.

Guna mendukung hal itu menurut Destry dibutuhkan trobosan baik regulasi maupun teknologi dalam mengedukasi masyarakat. Selain itu juga kerja sama antara institusi dan asosiasi.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini sejalan dengan penerimaan dan preferensi masyarakat Indonesia yang juga mengalami peningkatan.

"[Terutama] dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking," kata Perry saat menyampaikan konferensi pers beberapa waktu lalu.

Perry menjelaskan kondiai pandemi yang terjadi mempercepat laju penggunaan teknologi digital dalam dunia perbankan. Berbagai jenis kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara offline kini mulai menggunakan cara online.

Salah satunya terasa pada transaksi di anjunga tunai mandiri atau ATM. Perry menuturkan saat ini ATM mulai jarang digunakan. Kondisi ini menimbulkan keyakinan era penggunaan ATM akan segera berakhir.

Kini banyak aktivitas perbankan offline yang kini bisa dilakukan secara online, sehingga membuat transaksi di ATM makin jarang digunakan. Hal tersebut membuat "kiamat" ATM makin nyata.

BI melaporkan pada Januari 2022 transaksi elektronik mencapai Rp34,6 triliun atau tumbuh 66,65 persen. Sedangkan transaksi digital banking mencapai Rp4.313,3 triliun atau naik 68,3 persen.

Pertumbuhan digital banking terjadi seiring dengan diluncurkannya QRIS oleh BI. Saat tercatat 19 juta merchant menggunakan QRIS, sekitar 90 persen adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Saat ini sudah banyak gerai atau toko yang memasang kode QRIS sebagai cara pembayaran alternatif selain menggunakan mesin Electronic Data Capture atau EDC. Toko yang tadinya hanya menerima pembayaran dengan kartu debit dan kartu kredit, kini juga menggunakan QRIS.

BI menyatakan ke depan akan semakin mengembangkan penggunaan QRIS agar bisa semakin luas jangkauannya. Limit transaksi juga bakal ditingkatkan terutama untuk segmen menengah ke atas.

Saat pertama diluncurkan pada 2019 limit transaksi hanya Rp2 juta. Sekarang sudah meningkat jadi Rp10 juta. Ke depan BI akan semakin meningkatkannya seiring dengan respon dan antusiasme masyarakat yang semakin meningkat dalam penggunaan QRIS.

Halaman:

Editor: Yusuf Rinaldy

Tags

Terkini

Pemerintah Umumkan Libur Lebaran 19-25 April 2023

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:30 WIB

Terpopuler

X