• Senin, 25 September 2023

Sri Mulyani Sebut Seharusnya Harga Pertalite Rp14.450 dan Solar Rp13.950 Per Liter

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 16:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  (Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Instagram @smindrawati)

Watyutink.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Indonesia terlalu murah. Harga yang saat ini berlaku untuk Pertalite, Rp7.650 menurut jauh di bawah harga keekonomian. Seharusnya menurut Sri Mulyani bensin dengan Research Octane Number (RON) 90 itu dijual seharga Rp14.450 per liter.

Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja bersama DPD RI, di Gedung DPR/MPR RI, Kamis 25 Agustus 2022. Sedangkan untuk BBM bersubsidi jenis Solar seharusnya dijual dengan harga Rp13.950 per liter. Juah di atas harga saat ini yakni Rp5.150 per liter.

Sri Mulyani menyebut harga yang terlalu murah menyebabkan pemerintah nombok cukup besar. Pasalnya terjadi perbedaan harga yang cukup besar. Untuk Pertalite pemerintah harus memberikan subsidi Rp6.800 dan Solar Rp8.800 per liter.

"Kita jualnya hanya Rp7.650 per liter. Ada perbedaan Rp6.800 per liter itu harus kita bayar ke Pertamina. Itulah subsidi kompensasi," ujarnya

Mantan Direkrur Pelaksana Bank Dunia ini menerangkan pemerintah sudah menambah jumlah subsidi energi dari Rp170 triliun menjadi Rp502 triliun. Sri Mulyani memperkirakan jumlah itu tidak akan cukup lantaran saat ini terjadi kenaikan harga minyak dunia. Kenaikannya di atas asumsi awal pemerintah.

Sri Mulyani menjelaskan pada Januari-Juli 2022 harga Indonesia Crude Price (ICP) minyak sebesar 105 dolar Amerika Serikat (AS). Padahal asumsi awal pemerintah sebesar 100 dolar AS. Sehingga terdapat perbedaan 5 dolar AS.

"Ada beda US$5. Yang kita mintakan US$100 tapi ternyata US$105," ujarnya.

Sri Mulyani menambahkan beban pemerintah semakin berat karena juga harus menanggung subsidi gas Elpiji kemasan 3 kilogram (kg). Saat ini harga gas 'melon' itu adalah Rp4.250 per kg. Jauh di bawah harga keekonomian sebesar Rp18.500 per kg.

Dosen dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB Ul) ini menuturkan saat ini pemerintah mempertimbangkan opsi menaikkan harga BBM. Jika tidak subsidi BBM akan jebol.

Sebelumnya pemerintah memastikan bakal menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan kuliah umum secara virtual di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat 19 Agustus 2022.

Luhut menggunakan menaikkan harga BBM adalah pilihan sulit bagi pemerintah. Pasalnya keputusan tersebut dipastikan memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Selain kenaikan harga BBM bakal mendongkrak inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Imbasnya bakal melamahkan perekonomian nasional.

Meski demikian Luhut menegaskan pemerintah tetap akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Jika tidak dinaikkan, Luhut menuturkan bakal memberatkan keuangan negara. Mantan Menko Polhukam ini menyatakan subsidi BBM saat ini sudah sebesar Rp502 triliun. Jumlah itu menurut Luhut tidak mungkin dipertahankan.

"Jadi (subsidi energi mencapai Rp 502 triliun) itu tidak bisa kita pertahankan lagi," ujarnya.

Editor: Yusuf Rinaldy

Tags

Terkini

Pemerintah Umumkan Libur Lebaran 19-25 April 2023

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:30 WIB
X