Watyutink.com - PT Pertamina menegaskan tidak ada perubahan spesifikasi pada bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite. Pertamina menegaskan standar dan mutu Pertalite tetap seperti sebelum ada kenaikan harga.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menanggapi kabar yang beredar di media sosial (medsos) soal adanya penurunan kualitas Pertalite pasca terjadinya perubahan harga jual.
Irto mengatakan Pertalite dipasarkan sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri. Aturan tersebut berlaku bagi semua lembaga penyalur resmi di seluruh Indonesia.
Saat memberikan keterangan Selasa 20 September 2022, ia menyebut batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar diantaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
"Saat ini hasil uji RVP dari pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," ujarnya.
Irto menjelaskan, penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum penguapan Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat celsius. Secara umum Pertalite ada di suhu 50 derajat celcius. Artinya, pada temperatur 50 derajat celsius, BBM dengan Research Octane Number (RON) 90 itu sudah menguap hingga 10 persen.
"Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," turut Irto.
Ia menambahkan PT Pertamina melalui penyalur resminya, baik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU maupun Pertashop berkomitmen menyalurkan BBM dengan kualitas sesuai spesifikasi. Pertamina selalu melakukan kontrol terhadap kualitas produk yang dipasarkan lembaga penyalur.
"Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya," pungkasnya.
Sebelumnya media sosial dipenuhi komentar masyarakat yang mengeluhkan penurunan kualitas Pertalite. Mayoritas menyebut Pertalite semakin boros.
Akun twitter @feruzandra menuliskan, "Keluhan pengguna BBM Pertalite akhir2 ini... gak cuman pengemudi mobil, pengendara motor pun punya keluhan yang sama : bensin jadi lebih cepat habis meskipun jarak yang ditempuh kendaraan tetap sama, bahkan bensin berkurang (menguap...?) saat kendaraan gak dipakai."
Akun @demokos1 menuliskan keluhan serupa. "Saya yg selaku ojol paling merasakan. biasanya isi full bisa 22-24 trip,sekarang max 16-17 trip sudah minta di isi lagi! Paling kerasa kalo di siang terik, seperti menguap itu bensin."
"Kalopun vivo ato shell punya banyak pom juga pasti rakyat bakal milih itu," tulis akun @keongbalap.
Tidak hanya di Twitter, media sosial Facebook juga dipenuhi keluhan warganet soal penurunan kualitas Pertalite.