Watyutink.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menghentikan pengoperasian Kereta Api (KA) Argo Parahyangan. Tindakan itu direncanakan baka dilakukan pada Juni 2023 seiring dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Saat berbicara usai acara Wealth Wisdom di Pacific Place, Jakarta, Selasa 29 November 2022, Luhut memastikan KA Argo Parahyangan bakal tutup alias tidak lagi beroperasi. Namun Luhut tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses penghentian operasional kereta api yang selama ini menjadi andalan warga untuk bepergian Jakarta ke Bandung dan sebaliknya.
"Ya [akan ditutup].Nanti kita lihat," ujar Luhut.
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan nantinya tiket KCJB akan dibandrol seharga Rp125.000 untuk jarak terdekat dan Rp250.000 untuk jarak terjauh.
Namun Dwiyana menyebut harga tersebut hanya akan berlaku selama 3 tahun pertama. Selanjutnya akan ada tarif baru yang akan ditentukan kemudian.
"Tarif 3 tahun pertama Rp 250 ribu untuk tarif terjauh, tarif terdekat Rp 125.000 selama 3 tahun," kata Dwiyana.
Saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu 23 November 2022, Dwiyana menjelaskan berdasarkan willingness to pay, harga yang sesuai untuk KCJB adalah Rp150.000 untuk jarak terdekat dan Rp350.000 untuk jarak terjauh.
Itulah sebabnya menurut Dwiyana, selama 3 tahun pertama tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dijual dengan harga rugi. Langkah tersebut diambil untuk menarik minat masyarakat menggunakan kereta cepat saat bepergian dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya.
"Sebenarnya kalau willingness to pay itu di Rp 350 ribu di stasiun terjauh dan stasiun terpendek Rp 150 ribu, namun 3 tahun pertama kita akan di Rp 250 ribu, tentunya kita harapkan bisa lebih menarik lagi. Jual rugi selama 3 tahun tapi kan selama 50 tahun beda," tutur Dwiyana.

Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PT Reska Multi Usaha (RMU), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menambahkan setelah 3 tahun beroperasi tarif KCJB akan ditentukan sesuai willingness to pay, yakni Rp150.000 untuk jarak terdekat dan Rp350.000 untuk jarak terjauh.
Dwiyana menyebut proyek prestisius ini ditargetkan bisa beroperasi pada Juni 2023 meski masih secara terbatas. Saat ini progres fisik proyek KCJB sudah mencapai 81,66 persen. Sedangkan progres investasi mencapai 91,40 persen.
Nantinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dioperasikan dengan frekuensi 68 rangkaian kereta per hari. Setiap rangkaian terdiri dari 8 kereta mampu membawa penumpang sebanyak 601 orang. Jam operasional KCJB mulai pukul 05.30 hingga pukul 22.00 WIB. Kereta mempu melaju dengan kecepatan maksimum 350 km/jam.
"Kapasitas per kereta itu 601 penumpang. Satu rangkaian (terdiri dari) 8 kereta," ungkap Dwiyana.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang lintasan 142,3 kilometer (km) dengan 4 stasiun pemberhentian yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar.