• Senin, 25 September 2023

Tegaskan Indonesia Tak Bisa Dikontrol China, Luhut: Kita Bukan Negara Ecek-ecek

- Kamis, 12 Januari 2023 | 17:00 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tegaskan Indonesia bukan negara ecek-ecek (Instagram @luhut.pandjaitan)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tegaskan Indonesia bukan negara ecek-ecek (Instagram @luhut.pandjaitan)

Watyutink.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia adalah negara besar. Itulah sebabnya tidak ada negara manapun yang bisa mengontrol Indonesia, termasuk China. Pernyataan tersebut disampaikan Luhut untuk membantah anggapan China telah mendikte Indonesia untuk berbagai kepentingan.

Luhut menegaskan Indonesia bukan negara 'ecek-ecek'. Tanah air kita adalah negara dengan penuh kemajuan. Sehingga tidak ada satupun negara yang bisa mengontrol Indonesia.

"Kita penuh dengan kemajuan luar biasa, tak ada satu negara pun yang bisa dikte negara Indonesia today, Indonesia negara besar. Kita punya semua, kita bukan negara ecek-ecek," tegas Luhut.

Saat berbicara saat melakukan Ibadah Syukur Awal Tahun yang ditayangkan kanal YouTube Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Senin 9 Januari 2023, Luhut menjelaskan sampai saat ini Indonesia terbukti lebih unggul ketimbang China di sektor perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia terhadap China mengalami surplus 500 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Mantan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) ini menerangkan, Indonesia pernah mengalami defisit perdagangan dengan negeri Tirai Bambu itu hingga mencapai 28 miliar dolar AS. Namun kondisinya berbalik, sejak tahun lalu Indonesia justru mengalami surplus.

"Trade deficit kita dengan China saja dulu pernah US$ 28 miliar. Nah tahun lalu kita sudah berbalik, kita surplus US$ 500 juta dolar. Artinya apa? Kita sudah lebih bagus efisiensinya daripada mereka," ujar Luhut.

Mantan Menko Polhukam ini menceritakan, dirinya disebutkan menjadi jembatan antara kepentingan China dengan Indonesia, terutama di sektor investasi dan bisnis. Akibatnya anggapan itu, Luhut mengaku banyak yang menentang dirinya.

"Banyak yang nentang saya dulu, sampai orang bilang misalnya Luhut anunya China atau apa, emang saya bodoh apa? Kita harus ngalah, sampai pada satu titik kita leapfrog," ungkap Luhut.

Purnawirawan berpangkat Jenderal ini menuturkan kerjasama dengan negara manapun, termasuk China tidak ada masalah. Selama hal itu bisa menjadi lompatan besar atau leapfrog bagi Indonesia.

Luhut mencontohkan kerjasama di sektor industri komoditas mineral, seperti nikel. Diakuinya hilirisasi nikel banyak dilakukan oleh perusahaan China di Indonesia. Namun Luhut menjelaskan semua persyaratan yang dimintanya dituruti oleh China.

"Sampai 6 tahun sekarang kita mulai deal sama mereka. Tak ada satupun kriteria yang saya berikan tak dituruti China," pungkas Luhut.

Editor: Yusuf Rinaldy

Tags

Terkini

Pemerintah Umumkan Libur Lebaran 19-25 April 2023

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:30 WIB
X