Watyutink.com - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah segera mengirimkan bantuan layanan medis guna membantu proses evakuasi korban gempa bumi di Turki dan Suriah. Hal disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan seperti dikutip dari Antara, Selasa 7 Februari 2023.
Mu'ti menjelaskan bantuan diberikan melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah yang fakus pada pelayanan dan bantuan saat terjadi bencana alam.
"Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) siap memberangkatkan relawan kesehatan dan kemanusiaan untuk membantu melakukan evakuasi dan layanan medis ke Turki," ujarnya.
Mu'ti menambahkan Muhammadiyah telah menghimpun bantuan dana lewat lembaga filantropinya, Lazismu, untuk disalurkan ke masyarakat yang terdampak gempa. Saat ini sudah ada 16 personil MDMC di Turki. Personil yang terdiri dari tenaga media itu bersama Pemerintah RI akan memberikan batuan di lapangan.
"Sekarang 16 personil Muhammadiyah standby buat Turki bersama Pemerintah RI. Tim terdiri atas tiga dokter emergency, enam perawat, dua bidan, satu apoteker, dua logistik, satu Datin, dan satu LO. Tim masih mungkin ditambah sesuai kebutuhan di lapangan," kata Mu'ti.
Muhammadiyah pun mengajak umat Islam Indonesia melaksanakan sholat ghoib serta memanjatkan doa untuk masyarakat Turki dan Suriah yang tertimpa musibah gempa. Semoga korban dan keluarganya diberikan kekuatan dan ketabahan.
"Sebagai bentuk dukungan spiritual, PP Muhammadiyah mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk memanjatkan doa dan shalat Ghaib untuk mereka yang wafat," ujar Mu'ti.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi yang menimpa warga Turki dan Suriah. Haedar berharap bencana tersebut dapat segera termitigasi dengan sigap di kedua negara.
"Kepada warga negara di kedua negara tersebut Muhammadiyah menyampaikan simpati yang mendalam, kami percaya saudara-saudara kami di dua negara diberi kekuatan dalam menghadapi musibah berat tersebut kemudian bangkit dengan tangguh," kata Haedar.
Ketua MDMC, Budi Setiawan secara terpisah mengatakan pihaknya menyiapkan 29 relawan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah untuk membantu korban gempa Turki dan Suriah. EMT adalah tim medis darurat yang terverifikasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam keterangan tertulisnya, Budi menyatakan Koordinator EMT Muhammadiyah dr Corona Rintawan SpEM telah menyiapkan 29 relawan dalam keadaan siaga dan siap berangkat.
"Saat ini, EMT Muhammadiyah tengah berkoordinasi dengan pemerintah yaitu BNPB, Kememko PMK, Pusat Krisis Kemenkes dan Kementrian Luar Negeri," katanya.
Budi merinci, 29 relawan tim EMT terdiri dari 5 dokter emergency, 2 dokter bedah orthopedi, 7 perawat, dan 2 apoteker. Selain itu juga bidan, psikolog, safety dan security officer, admin medis, dokumentator, dan satu liaison officer masing-masing 1 orang. Serta 7 logistik (setup wash dan lainnya),